Belajar
Tes Rotasi Eksternal Supinasi yang Ditolak | Penilaian Patologi Bisep | Lesi SLAP
SLAP adalah singkatan dari sobekan labral superior, anterior ke posterior, dan terutama terjadi pada atlet lempar lembing. Cedera SLAP yang terisolasi tidak biasa terjadi dan kebanyakan terjadi bersamaan dengan gangguan lain, seperti robekan manset rotator dan ketidakstabilan. Seperti yang kita ketahui bahwa labrum bertindak sebagai penstabil pasif untuk memperdalam glenoid dan mencegah subluksasi kepala humerus, mekanisme cedera sering kali terkait dengan traksi, kejadian traumatis akut (sering kali di atas kepala), mekanisme 'peel-back', atau angkat berat.
Sebuah tinjauan sistematis dengan meta-analisis dari Symanski et al menunjukkan bahwa untuk diagnosis robekan SLAP, artrografi MR langsung adalah metode yang lebih disukai. Pada tahun 2017, Somerville et al. menilai keakuratan diagnostik tes pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis robekan SLAP. Di antara yang lainnya, tes rotasi eksternal supinasi yang ditolak disertakan berdasarkan preferensi ahli bedah. Tes ini menghasilkan sensitivitas 14,3% dan spesifisitas 80,8% yang berarti rasio kemungkinan yang cukup buruk dan itulah sebabnya nilai klinis tes ini untuk menilai lesi SLAP dianggap lemah.
Untuk melakukan tes, pasien berada dalam posisi terlentang dengan skapula sisi yang terkena dekat dengan tepi meja. Pemeriksa menopang lengan pada siku dan tangan dan menempatkan lengan ke dalam posisi abduksi 90 derajat dengan siku ditekuk hingga 65 hingga 70 derajat. Lengan bawah dalam posisi netral atau sedikit pronasi. Kemudian pasien diminta untuk menengadahkan tangan dengan upaya maksimal sementara pemeriksa memutar bahu secara eksternal secara maksimal, dan pada saat itu pasien diminta untuk menjelaskan gejalanya.
Tes ini positif jika pasien menggambarkan nyeri bahu bagian depan atau dalam, bunyi klik atau tarikan pada bahu, atau reproduksi gejala yang terjadi selama gerakan melempar. Nyeri posterior, kekhawatiran, atau tidak ada rasa sakit selama tes tidak dianggap sebagai hasil positif.
21 TES ORTOPEDI YANG PALING BERGUNA DALAM PRAKTIK KLINIS
Tes ortopedi lainnya untuk menilai patologi bisep & lesi SLAP adalah:
- Uji Kompresi Aktif dari O'Brien
- Tes Yergason
- Tes Beban Bisep I
- Tes Beban Bisep II
- Uji Kompresi Pasif
- Uji Engkol
- Uji Rotasi Kompresi
- Tes Gangguan Pasif
- Uji Geser Labral Dinamis
- Tes Potongan Atas
- Uji Ketahanan Fleksi Terlentang
- Uji Geser Anterior
- Tes Kecepatan
- Tes Ketegangan Labral
- Pemeriksaan 3 Paket
Referensi
Seperti apa yang Anda pelajari?
BELI BUKU PENILAIAN FISIOTERAPIS LENGKAP
- 600+ Halaman e-Book
- Konten Interaktif (Demonstrasi Video Langsung, artikel PubMed)
- Nilai Statistik untuk semua Tes Khusus dari penelitian terbaru
- Tersedia di 🇬🇧 🇩🇪 🇫🇷 🇪🇸 🇮🇹 🇵🇹 🇹🇷
- Dan banyak lagi!