Belajar
Tes Gangguan Pasif | Lesi Tamparan | Penilaian Bahu
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Schlechter et al. (2009), tes distraksi pasif memiliki sensitivitas yang rendah yaitu 53% dan spesifisitas yang tinggi yaitu 94% dalam mendeteksi robekan labral superior. Ini berarti bahwa tes ini memiliki nilai klinis yang moderat untuk mengetahui adanya robekan labral superior.
Untuk melakukan tes ini, mintalah pasien Anda dalam posisi berbaring terlentang di tepi meja. Kemudian, angkat lengan yang terkena hingga 150° pada bidang koronal dengan siku dalam ekstensi dan lengan bawah dalam supinasi dan lengan atas distabilkan untuk mencegah rotasi humerus. Kemudian, secara perlahan-lahan pronasikan lengan bawah.
Tes ini dianggap positif jika rasa sakit dilaporkan jauh di dalam sendi glenohumeral baik di bagian anterior maupun posterior.
Hal ini didalilkan bahwa manuver ini memutar tuberositas radial, menempatkan traksi pada bisep, yang pada gilirannya menegangkan kepala proksimal kepala panjang jangkar bisep di labrum superior, menyebabkan "mengupas ke belakang" atau "memancing" labrum.
21 TES ORTOPEDI YANG PALING BERGUNA DALAM PRAKTIK KLINIS
Tes ortopedi lainnya untuk menilai patologi bisep & lesi SLAP adalah:
- Uji Kompresi Aktif dari O'Brien
- Tes Yergason
- Tes Beban Bisep I
- Tes Beban Bisep II
- Pemeriksaan 3 Paket
- Uji Engkol
- Uji Rotasi Kompresi
- Tes Ketegangan Labral
- Uji Geser Labral Dinamis
- Tes Potongan Atas
- Uji Ketahanan Fleksi Terlentang
- Uji Geser Anterior
- Tes Kecepatan
- Uji Kompresi Pasif
- Uji Rotasi Eksternal Terlentang yang Ditolak
Seperti apa yang Anda pelajari?
BELI BUKU PENILAIAN FISIOTERAPIS LENGKAP
- 600+ Halaman e-Book
- Konten Interaktif (Demonstrasi Video Langsung, artikel PubMed)
- Nilai Statistik untuk semua Tes Khusus dari penelitian terbaru
- Tersedia di 🇬🇧 🇩🇪 🇫🇷 🇪🇸 🇮🇹 🇵🇹 🇹🇷
- Dan banyak lagi!